Kota Solo Dihiasi Lampion Jelang Perayaan Hari Raya Waisak

Solo merupakan kota yang senantiasa menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama. Komitmen ini ditunjukan Kota Solo melalui pemberian ruang yang nyaman bagi setiap umat beragama untuk menyambut hari besarnya masing-masing. Salah satunya yaitu perayaan hari besar Umat Buddha, Hari Raya Trisuci Waisak yang disambut meriah di Kota Solo.

Pemandangan sepanjang Jalan Jendral Sudirman hingga kawasan Pasar Gede mulai dihiasi dengan aneka hiasan stupa dan lampion yang khas. Halaman Balai Kota Surakarta tidak luput dari hiasan khas menyambut Waisak. Didirikan sebuah ornamen Patung Buddha yang cukup besar dengan warna kuning emas yang indah serta beberapa hiasan bunga yang memukau. Karya indah ini dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang berada di Balai Kota Solo secara gratis. Selain itu, masyarakat juga diberi kebebasan untuk mengabadikan ornamen-ornamen serta lampion khas Waisak ini tanpa perlu takut dipungut biaya alias gratis.

Pada momen sebelumnya, Halaman Balai Kota serta sepanjang Jalan Jendral Sudirman hingga kawasan Pasar Gede telah menjadi area langganan untuk dihiasi lampion serta ornamen khas hari besar umat beragama di Indonesia. Biasanya ornamen dan lampion hias tersebut akan dipasang beberapa hari menjelang hari raya atau hari besar masing-masing umat beragama tiba hingga beberapa hari setelah pelaksanaan hari raya. Dengan adanya agenda-agenda seperti ini diharapkan dapat memberi ruang yang nyaman dengan sama rata antar umat beragama di Kota Solo. Sehingga setiap jelang perayaan hari besar masing-masing umat beragama, seluruh lapisan masyarakat juga dapat ikut bersuka cita. Selain itu bagi generasi muda juga dapat menjadi wadah untuk belajar bahwa meski terdapat perbedaan, setiap masyarakat dapat tetap hidup berdampingan dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.