Nikmati Wisata Solo dengan Transportasi Umum yang Nyaman

Libur Lebaran 2025 membawa peningkatan kunjungan wisata ke berbagai destinasi di Kota Surakarta. Lokasi seperti Masjid Raya Sheikh Zayed, Keraton Surakarta, Taman Balekambang, hingga pusat belanja PGS dan Pasar Klewer dipadati wisatawan dan pemudik yang ingin menikmati suasana khas Lebaran di Solo.

Meski jumlah kendaraan masuk ke Solo tercatat menurun 0,73 persen dibandingkan tahun lalu, menurut Dinas Perhubungan Kota Surakarta, kepadatan tetap terjadi di area wisata dan pusat kota. Lonjakan ini dipicu tingginya mobilitas warga lokal, pemudik, dan wisatawan dari luar kota.

Guna mendukung kenyamanan pengunjung dan mengurangi beban lalu lintas, berikut rekomendasi penggunaan transportasi umum yang mudah dijangkau dan terintegrasi ke titik-titik wisata utama:

1. Batik Solo Trans (BST)

Sebagai transportasi massal utama di Kota Solo, BST melayani koridor strategis yang menghubungkan terminal, pusat perbelanjaan, dan kawasan wisata. Selain gratis untuk penumpang, armada BST juga telah dilengkapi fasilitas ramah disabilitas dan pendingin udara. Wisatawan dapat memanfaatkan layanan ini untuk berkunjung ke lokasi seperti Benteng Vastenburg, Pasar Gede, dan kawasan Gladag. Manfaatkan dan unduh aplikasi MitraDarat untuk untuk melacak pergerakan BST di Google Play Store

2. Bus Tingkat Werkudara

Bus tingkat ikonik Kota Solo ini tetap menjadi favorit selama libur Lebaran. Dengan rute keliling kota, wisatawan bisa menikmati pemandangan kota dari lantai dua bus sambil mendengarkan narasi sejarah dan budaya. Pemesanan tiket disarankan dilakukan lebih awal melalui kanal resmi Dinas Perhubungan atau aplikasi pariwisata Solo, mengingat tingginya minat masyarakat.

3. Kereta Batara Kresna

Kereta api wisata Batara Kresna menjadi alternatif transportasi unik dari Stasiun Purwosari ke Wonogiri yang melewati jalur tengah kota. Dengan pemandangan khas dan nuansa lokal yang kuat, Batara Kresna cocok digunakan wisatawan yang ingin menjelajah Solo sekaligus menikmati perjalanan yang tenang dan bernuansa heritage.

Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan di area wisata, Dishub Kota Surakarta bersama Satlantas telah menyiapkan rekayasa lalu lintas dan pengawasan parkir liar di titik-titik rawan kemacetan. Warga dan wisatawan juga diimbau untuk menghindari penggunaan kendaraan pribadi di area pusat kota selama jam padat.